Musibah artinya segala sesuatu yang menimpa manusia. Musibah merupakan
ujian iman bagi setiap mukmin. Salah satu bentuk musibah adalah
kematian. Kematian akan menimpa siapa saja. Apabila ajal telah tiba maka
kematian pasti datang, tanpa mengenal usia. Karena itu, musibah
kematian merupakan ketetapan Allah yang berlaku untuk semua makhluk-Nya,
tanpa kecuali manusia. Sehubungan dengan ini, dalam hadis yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa
ketika manusia berumur 120 hari dalam kandungan ibunya, Allah mengutus
Malaikat-Nya untuk meniupkan ruh ke dalam jasad manusia, dan pada saat
itu pula ditetapkan empat hal: rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka
atau bahagia. Berdasarkan hadis ini, maka dapat dipahami bahwa ajal
setiap manusia sudah ditetapkan sejak manusia masih berada dalam
kandungan ibunya.
Selanjutnya, dalam surat Ali Imran ayat 180, Allah SWT menegaskan bahwa setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati:
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ
فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ
Artinya: Tiap-tiap jiwa akan merasakan mati, sesungguhnya pada Hari
Kiamat nanti akan disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari
neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka ia telah berhasil (sukses);
kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang menipu.
Manusia adalah makhkuk yang terdiri dari jiwa dan raga. Oleh sebab itu,
manusia akan mengalami kematian begitu ajal yang telah ditetapkan itu
tiba. Ketika ajal sudah tiba, tidak ada yang dapat mempercepat dan
mengundurkannya sedetik pun jua, sebagaimana diisyaratkan dalam
al-Qur’an surat An-Nahl ayat 61:
فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لاَيَسْتَئْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَيَسْتَقْدِمُونَ
Pengertian ajal dalam ayat ini adalah batas akhir kehidupan. Sebab itu,
ajal merupakan rahasia Allah yang tidak diberitahukan kepada manusia.
Maka ketika seseorang meninggal dunia berarti janji Allah sudah tiba,
dan kematian seseorang merupakan takdir atau ketentuan yang tak dapat
dielakkan. Dalam kaitan dengan ajal, Allah menyatakan dalam surat
al-Munafiqun ayat 11:
وَلَن يُؤَخِّرَ اللهُ نَفْسًا إِذَا جَآءَ أَجَلُهَا وَاللهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: Allah tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila
ajalnya sudah datang; dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Mungkin saja penyebab kematian itu banyak, namun mati itu satu, yaitu
berpisahnya ruh dari jasad (tubuh). Perpisahan antara ruh dan jasad
inilah yang disebut mati (al-mawt). Dalam al-Qur’an terdapat 145 kata
al-mawt (kematian), dan 145 kata al-hayah (kehidupan). Ini menandakan
bahwa ada keseimbangan antara kehidupan dan kematian. Allah menciptakan
keseimbangan ini bukan tanpa tujuan. Mengenai tujuan utama diciptakan
kematian dan kehidupan dijelaskan dalam surat Al-Mulk ayat 2:
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
Ayat ini menerangkan bahwa Allah menciptakan kematian dan kehidupan
untuk menguji manusia siapa di antara manusia itu yang paling bagus
kualitas amalnya. Jadi, adanya kehidupan dan kematian itu merupakan
ajang kompetisi amal di kalangan umat manusia. Manusia yang cerdas
adalah manusia yang memiliki kulitas amal terbaik sebagai persiapan
menuju negeri Akhirat. Maka, kehidupan dunia pada hakikatnya adalah
persiapan amal salih dengan cara berlomba-lomba berbuat kebaikan menurut
profesi dan keahlian masing-masing. Semakin bagus amal seseorang, maka
semakin tinggi derajatnya di sisi Allah SWT. Berbahagialah orang-orang
yang melakukan kebaikan dan amal salih dalam kehidupannya.
Kehidupan adalah ujian. Setiap orang beriman pasti akan menghadapi ujian
dari Allah. Manusia yang paling hebat dan paling kuat menghadapi ujian
dari Allah adalah para rasul. Setiap kali lulus dari ujian, mereka
ditingkatkan derajat ke peringkat yang lebih tinggi. Karena itu, setiap
orang beriman juga menghadapi ujian meskipun tidak seberat ujian yang
pernah dihadapi para rasul. Setiap mukmin yang mendapat ujian dari Allah
menjadi pertanda bahwa Allah mencintainya dan meningkatkan derajat
imannya serta diberikan pahala di sisinya. Karena itulah, Rasulullah SAW
sangat mengagumi orang mukmin, “Hebat sekali orang mukmin, ketika ia
mendapat nikmat maka ia bersyukur kepada Allah; dan pada saat musibah
menimpanya maka ia bersabar.” Atas dasar ini, terdapat korelasi positif
antara rasa syukur dan sabar. Ketika kita bersyukur kepada Allah, maka
Allah menambahkan nikmat-Nya kepada kita. Dan ktika musibah menimpa
kita, maka kita meningkatkan kesabaran sehingga Allah menambahkan pahala
untuk setiap orang yang sabar. Dengan demikian, orang beriman selalu
berada dalam kondisi penuh ketenangan (sakinah) dan kasih sayang
(rahmah) baik di saat suka maupun duka.
Lebih lanjut, Allah menjelaskan tentang bentuk-bentuk ujian yang diberikan kepada orang-orang beriman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ
اْلأَمْوَالِ وَاْلأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
الَّذِينَ إِذَآ أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا للهِ وَإِنَّآ
إِلَيْهِ رَاجِعُونَ أُوْلآئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتُُ مِّن رَّبِّهِمْ
وَرَحْمَةٌ وَأُوْلآئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
Artinya: Dan sesungguhnya Kami menguji kamu dengan ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta benda, kehilangan jiwa-raga, dan kekurangan hasil
panen; maka sampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Inna
lillahi wa inna ilaihi raji’un, sesungguhnya kami adalah milik Allah dan
kepada-Nya kami akan kembali. Mereka itulah yang mendapat keselamatan
dan rahmat dari Allah; dan mereka akan mendapat hidayah (al-Baqarah:
155-157).
Ayat tersebut mengandung pesan untuk setiap mukmin dalam menghadapi
ujian atau cobaan dari Allah. Ada lima sikap positif bagi seorang mukmin
ketika mendapat musibah: pertama, meyakini bahwa musibah itu merupakan
takdir dan ujian dari Allah; kedua, rela menerima takdir dan musibah
dengan mengucapkan Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un; ketiga,
meningkatkan kesabaran setiap kali mendapat musibah; keempat, orang yang
sabar dicintai Allah; dan kelima, meyakini bahwa Allah akan memberikan
keselamatan, kebahagiaan, pahala, rahmat, dan hidayah kepada orang-orang
yang sanggup bersabar dalam menghadapi musibah. Karena itu, Rasulullah
SAW mengajarkan umatnya untuk berdo’a ketika mengalami ujian atau
musibah dari Allah: Allahumma ajirni fi musibati wakhlufli khairan minha
(ya Allah, berilah pahala kepadaku dalam musibahku ini; dan gantikan
musibah ini dengan ganjaran yang lebih baik). Kemudian, Rasulullah SAW
mengatakan, siapa saja yang membaca do’a ini ketika ditimpa musibah,
maka Allah akan menggantikan musibah itu dengan kebaikan, rahmat, dan
hidayah. Dan Allah akan menganti apa yang telah diambil-Nya dengan yang
lebih baik. Jadi, orang yang mampu bersabar dan meningkatkan amal ibadah
dalam kondisi musibah, maka Allah akan memberikan kejayaan dan
kesuksesan dalam hidupnya.
Membangun sikap positif itu sangat penting untuk meraih kesuksesan di
dunia dan di Akhirat. Islam mengajarkan kita untuk selalu berpikir
positif baik kepada Allah maupn kepada sesama manusia. Sebab itulah
Islam melarang manusia bersikap negatif kepada Allah dan manusia.
Bahkan, menurut al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 12, sebagian sikap
negatif (su’uzh zhan) itu merupakan dosa.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمُُ
Artinya: Hai orang-orang beriman, jauhilah prasangka negatif, karena sebagian prasangka negatif itu adalah dosa …
Orang yang memiliki sikap positif dalam menjalani kehidupannya akan
mendapat pencerahan hati dan kelembutan jiwa serta dicintai oleh Allah
dan manusia. Maka, sikap positif atau positive thinking merupakan
tipikal orang beriman; dan dengan itu ia akan mencapai kemajuan dan
meraih kesuksesan. Ada lima sikap positif yang paling penting untuk
ditumbuhkembangkan dalam menghadapi ujian hidup atau musibah adalah:
• Ikhlas
• Sabar
• Tawakkal
• Ridha
• Istiqamah
Ikhlas merupakan kunci segala amal. Setiap amal yang dilandasi
keikhlasan akan mendapat pahala dari Allah. Begitu pula ikhlas dalam
menghadapi musibah, menerima musibah dengan tulus dan lapang dada, tanpa
menimbulkan penyesalan dan ratapan; menerima kehendak Allah dengan
sepenuh hati. Maka, Allah akan memberikan balasan terbaik kepada orang
yang menerima musibah secara ikhlas. Dalam keikhlasan itu ada kesabaran;
Allah selalu bersama orang-orang yang sabar. Sabar dalam ketaatan,
sabar dalam amar makruf nahi munkar, sabar dalam menjauhi perbuatan
dosa, dan sabar dalam menghadapi musibah. Selain sabar, tawakkal adalah
satu sikap yang paling utama, yaitu menggantungkan harapan pada Allah
semata karena Dia lah yang maha kuasa untuk melakukan segalanya; dan Dia
juga yang akan memberikan kekuatan dan keselamatan kepada hamba-Nya.
Hakikat tawakkal adalah menyerahkan segala persoalan yang tidak sanggup
kita hadapi dan selesaikan kepada Allah setelah berupaya secara
maksimal. Setelah kita bertawakkal, maka kita tanamkan sikap ridha atau
perasaan puas karena kita telah menerima sepenuhnya takdir Allah, tanpa
menyalahkan siapa pun atau kondisi apa pun. Karena pada prinsipnya,
setiap musibah sudah dtetapkan oleh Allah sejak zaman azali, sebagaimana
dijelaskan dalam surat Al-Hadid ayat 22-23:
مَآأَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِي اْلأَرْضِ وَلاَفِي أَنفُسِكُمْ إِلاَّ فِي
كِتَابٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيرٌ
لِكَيْلاَ تَأْسَوْا عَلَى مَافَاتَكُمْ وَلاَتَفْرَحُوا بِمَآ ءَاتَاكُمْ
وَاللهُ لاَيُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Artinya: Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan tidak pula
pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam Kitab (di Lauh
Mahfuz) sebelum Kami menciptakan bumi; sesungguhnya itu sangat mudah
bagi Allah. Supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput
darimu, dan jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan kepadamu;
dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan
diri.
Sikap yang kelima adalah istiqamah. Istiqamah artinya kokoh atau teguh
prinsip. Orang yang memiliki sikap istiqamah tidak akan goyah imannya
dan tidak akan lemah jiwanya dalam menghadapi musibah atau bencana.
Orang yang istiqamah tidak akan mengalami stress dan tidak frustrasi
dalam hidupnya karena ia senantiasa dibimbing oleh Allah. Karena itulah,
Allah berjanji akan memberikan kekuatan kepada orang yang bersikap
istiqamah. Bagi orang yang bersikap istiqamah diberikan sikap
keberanian, pengampunan, dan surga.
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ
عَلَيْهِمُ الْمَلاَئِكَةُ أَلآتَخَافُوا وَلاَتَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا
بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah
Allah” kemudian mereka bersikap istiqamah, maka malikat akan turun
kepada mereka sambil mengatakan: “Janganlah kamu merasa takut dan jangan
bersedih; dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan Allah
kepadamu (Fushshilat: 30).
Demikianlah renungan kita pada hari ini, atas berpulangnya ke
rahmatullah, saudara kita, semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan
kesabaran kepada keluarganya atau ahli musibah. Kita do’akan semoga
Allah SWT mengampuni dan mencurahkan rahmat-Nya kepada hamba yang telah
dipanggil ke hadirat-Nya dan kepadanya diberikan tempat terhormat dan
terindah, yaitu surga yang penuh kenikmatan. Semoga kepulangannya kepada
Allah mendapat sambutan hangat dari Allah yang Maha Kuasa, seperti
diungkapkan dalam firman-Nya, surat Al-Fajr ayat 27-30:
يَاأَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ارْجِعِي إِلىَ رَبِّكِ
رَاضِيَةً مَرْضِيَةً فَادْخُلِي فيِ عِبَادِي وَادْخُلِي جَنَّتِي
Artinya: Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan penuh
kepuasan dan ridha-Nya, bergabunglah ke dalam kelompok hamba-hamba-Ku,
dan masuklah ke dalam surga-Ku.
Wabillahit Taufiq Walhidayah,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
BERITA TERBARU
-
engkos (07/02/2025 : KKN adalah kepanjangan dari Kuliah Kerja Nyata . Ini merupakan program mahasiswa untuk mengabdi kepada masyarakat deng...
-
Subang | faiz husni media – Perpisahan kelas 6 dan kenaikan kelas 1 – 5 di SD Negeri Pagon Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang mengadaka...
-
Pendaftaran CPNS 2014 memang memnggunakan sistem baru yang berbeda dengan sistem yang digunakan pada tahun-tahun sebelumnya, dimana Pend...
-
SUBANG - Berpuasa di Bulan Ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang wajib bagi umat Muslim. Lantas apa pengertian puasa Ramadhan? Dalam ...
-
Pelaksanaan Guru Pembelajar yang dilaksanakan tahun 2016 berlanjut di tahun 2017 dengan nama dan sistem yang sedikit berbeda. Kalau dulu ...
-
Faiz Husni Media : Memiliki Fanpage (FP) facebook adalah keharusan jika sobat menjalankan sebuah bisnis , khususnya bisnis online . F...
-
Perhatian setiap muslim tertuju kepada dua tanah haram (suci) Makkah dan Madinah, tidak ketinggalan juga terhadap para imamnya. Mereka ...
-
Cara Pasang widget Like Box Fanspage Facebook Pop up , Sobat blogger, jika sebelumnya saya membuat fanspage facebook di tempel hanya ...
Ini adalah kepala halaman Anda.
Example HTML page
Ini adalah isi halaman Anda.
No comments:
Post a Comment