Sunday, March 24, 2024

Pengertian Puasa Ramadhan, Dalil, Rukun dan Keutamaannya


SUBANG - Berpuasa di Bulan Ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang wajib bagi umat Muslim. Lantas apa pengertian puasa Ramadhan?

Dalam kalender Islam Hijriyah, bulan Ramadhan adalah bulan ke-sembilan. Bulan ini dianggap merupakan bulan suci dan bertabur pahala dan keberkahan.

Karena itu, selama satu bulan penuh ini umat Islam di seluruh dunia akan menjalankan ibadah puasa. Selain itu, bulan ini juga diisi dengan berbagai amalan ibadah lainnya seperti shalat tarawih, membaca Al-Quran, hingga bersedekah.

Agar lebih memahami seputar Puasa Ramadhan, berikut ini penjelasan lengkap tentang pengertian puasa Ramadhan beserta dalil, rukun, tujuan dan keutamaannya dihimpun detikSulsel dari berbagai sumber:

Pengertian Puasa Ramadhan
Melansir dari Jurnal Kemenag RI, pengertian puasa secara bahasa berasal dari kata "As-shaum" yang berarti menahan diri dari suatu perbuatan. Sedangkan menurut syara', As-shaum adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa puasa sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari disertai dengan niat dan syarat-syarat tertentu.

Dengan demikian, puasa disebut juga menahan makan dan minum, menahan hawa nafsu, perbuatan dan perkataan yang sia-sia serta perbuatan yang diharamkan oleh Allah SWT. Termasuk juga memasukkan benda konkrit ke dalam rongga tubuh seperti minum obat dan sejenisnya.

Adapun puasa ramadhan berarti puasa yang dilakukan selama 30 hari pada bulan suci ramadhan. Puasa ini merupakan puasa wajib bagi umat Islam yang telah baligh, berakal dan tidak dalam keadaan haid dan nifas.

Jika ditinjau dari segi hukum Islam, ada tiga macam puasa yang biasa dilakukan. Yakni:

1. Puasa Wajib
Puasa wajib yakni puasa yang harus dilakukan setiap muslim dan tidak boleh ditinggalkan tanpa sebab yang jelas. Jika pun harus ditinggalkan, maka wajib hukumnya untuk diganti di lain hari.

Termasuk dalam puasa wajib ini adalah puasa ramadhan, puasa qadha, puasa nazar dan puasa kafarat.

2. Puasa Sunnah
Puasa sunnah adalah puasa yang dikerjakan untuk mendapatkan pahala tambahan dari Allah SWT. Sementara jika ditinggalkan tidaklah berdosa.

Contohnya, puasa 6 hari di bulan syawal, puasa arafah, puasa senin kamis, puasa ayyamul bidh dan lain sebagainya,

3. Puasa Haram
Puasa haram bermakna puasa yang tidak boleh dilakukan pada hari-hari tertentu. Contohnya berpuasa pada dua hari raya idulfitri dan iduladha, puasa pada hari tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 dzulhijjah).

Dalil Puasa Ramadhan
Sebagaimana disebutkan, bahwa puasa ramadhan termasuk ke dalam puasa wajib. Artinya, jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan akan berdosa dan wajib untuk diganti (qadha).

Adapun ketentuan dan dalil yang mewajibkan puasa di bulan ramadhan ini adalah sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah: 183.

يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم الصّيَام كما كُتب على الذين من قبلكم لعلّكم تتّقون

Artinya:

"wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalian bertaqwa." (QS. Al Baqarah: 183).

Sebelum melakukan puasa, seseorang harus memenuhi syarat wajib puasa. Syarat-syarat wajib tersebut adalah sebagai berikut:

1. Beragama Islam
Menurut syariat Islam, puasa hanya diwajibkan kepada orang-orang Islam. Sementara orang yang tidak beragama Islam tidak memiliki kewajiban melakukan puasa.

2. Baligh
Baligh artinya cukup umur. Bagi laki-laki baligh ditandai dengan sudah mengalami mimpi basah, sedangkan bagi perempuan adalah sudah mengalami haid (menstruasi).

3. Kuat dan Mampu Berpuasa
Orang yang dalam keadaan sakit dan tidak mampu berpuasa, maka diperbolehkan untuk berbuka. Akan tetapi diwajibkan baginya mengganti (qadha) puasanya tersebut di hari-hari lain di luar bulan ramadhan.

4. Berakal
Orang gila, orang yang hilang akalnya karena pingsan ataupun mabuk maka tidak diwajibkan untuk melakukan puasa Ramadhan.

Baca juga:
20 Ceramah Singkat Ramadhan untuk Anak SD yang Mudah Dihapal
Syarat Sah Puasa
Selain syarat wajib, ada pula syarat sah puasa yang harus dipenuhi. Jika tidak, maka puasanya akan dianggap batal atau tidak sah.

1. Beragama Islam
Orang yang tidak beragama Islam tidak dihitung puasanya, sampai ia memeluk agama Islam terlebih dahulu.

2. Mumayyiz
Mumayyiz adalah masa usia kurang lebih 7 tahun. Atau saat seseorang sudah dapat membedakan antara perbuatan yang baik dan yang buruk.

3. Suci dari haid dan nifas
Seorang wanita yang dalam kondisi haid atau nifas maka tidak sah baginya untuk berpuasa.

4. Pada waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa
Tidak boleh berpuasa pada waktu-waktu yang dilarang oleh Allah SWT.

Rukun Puasa
Rukun puasa adalah syarat-syarat atau elemen penting yang harus dipenuhi oleh seorang muslim untuk sah menjalankan ibadah puasa. Rukun puasa terdiri dari dua unsur, yaitu:

1. Niat
Niat adalah keinginan atau tekad untuk menjalankan ibadah puasa pada hari yang dimaksud. Niat ini harus diucapkan di dalam hati atau secara lisan pada malam sebelum puasa dimulai atau sebelum terbit fajar.

2. Menahan diri
Selama berpuasa, seorang muslim harus menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, berhubungan seksual, dan lain-lain. Menahan diri ini harus dilakukan dari fajar hingga terbenam matahari.




Baca artikel detiksulsel, "Pengertian Puasa Ramadhan, Dalil, Rukun dan Keutamaannya" selengkapnya https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6667059/pengertian-puasa-ramadhan-dalil-rukun-dan-keutamaannya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/


BERITA TERBARU

Ini adalah kepala halaman Anda. Example HTML page Ini adalah isi halaman Anda.